Selasa, 03 April 2012

Fisika teoretis

Fisika Teoretis

Fisika teoretis meliputi model matematika dan abstraksi fisika di dalam usaha untuk menjelaskan data eksperimen yang diambil dari alam semesta. Inti pusatnya adalah fisika matematika, meskipun teknik konseptual lain juga digunakan.
Tujuannya adalah untuk merasionalisasi, menjelaskan dan memprediksi fenomena fisika. Kemajuan sains gayut secara umum pada hubungan antara studi eksperimen dan teori.
Dalam beberapa kasus, fisika teoretis mengikuti standar ketelitian matematika sementara memberi bobot kecil terhadap eksperimen dan pengamatan.
Fisika teoretis mencoba membuat dunia mengerti dengan membuat model kenyataan, digunakan untuk merasionalisasikan, menjelaskan, dan memperkirakan fenomena fisika melalui "teori fisika". Ada 3 tipe teori dalam fisika: teori mainstream, teori yang diusulkan dan teori pinggir.
Beberapa teori fisika dilatarbelakangi oleh pengamatan, sedangkan lainnya tidak. Teori fisika merupakan model teori fisika dan tak bisa dibuktikan dari aksioma dasar. Teori fisika berbeda dari teorema matematika. Teori fisika memperagakan kenyataan dan merupakan pernyataan dari apa yang telah diamati, dan menyediakan perkiraan pengamatan baru.
Teori fisika dapat diterima jika sanggup membuat benar perkiraan dan menghindari yang salah. Semua lainnya sama, teori fisika yang lebih sederhana cenderung diterima atas teori yang kompleks. Teori fisika juga lebih mungkin diterima jika menghubungkan jajaran luas fenomena. Proses pengujian teori fisika merupakan bagian metode ilmiah.

Sejarah
Sejak zaman purbakala, orang telah mencoba untuk mengerti sifat dari benda: mengapa objek yang tidak ditopang jatuh ke tanah, mengapa material yang berbeda memiliki properti yang berbeda, dan seterusnya. Lainnya adalah sifat dari jagad raya, seperti bentuk Bumi dan sifat dari objek celestial seperti Matahari dan Bulan.
Beberapa teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori tersebut banyak tergantung dari istilah filosofi, dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen sistematik seperti yang populer sekarang ini. Ada pengecualian dan anakronisme: contohnya, pemikir Yunani Archimedes menurunkan banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari mekanik dan hidrostatik.
Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk memastikan kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo memformulasikan dan berhasil mengetes beberapa hasil dari dinamika mekanik, terutama Hukum Inert.
Pada 1687, Isaac Newton menerbitkan PhilosophiƦ Naturalis Principia Mathematica ("prinsip matematika dari filsafat alam", dikenal sebagai Principia), memberikan penjelasan yang jelas dan teori fisika yang sukses.
Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber mekanika klasik; dan Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua teori ini cocok dalam eksperimen. Principiadinamika fluida. juga memuat beberapa teori
Mekanika klasik dikembangkan besar-besaran oleh Joseph-Louis de Lagrange, William Rowan Hamilton, dan lainnya, yang menciptakan formula, prinsip, dan hasil baru. Hukum Gravitasi memulai bidang astrofisika, yang menggambarkan fenomena astronomi menggunakan teori fisika.
Dari sejak abad 18 dan seterusnya, termodinamika dikembangkan oleh Robert Boyle, Thomas Young, dan banyak lainnya. Pada 1733, Daniel Bernoulli menggunakan argumen statistika dalam mekanika klasik untuk menurunkan hasil termodinamika, memulai bidang mekanika statistik.
Pada 1798, Benjamin Thompson mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke dalam panas, dan pada 1847 James Joule menyatakan hukum konservasi energi, dalam bentuk panasa juga dalam energi mekanika.
Sifat listrik dan magnetisme dipelajari oleh Michael Faraday, George Simon Ohm, dan lainnya. Pada 1855, James Clerk Maxwell menyatukan kedua fenomena menjadi satu teori elektromagnetisme, dijelaskan oleh persamaan Maxwell. Perkiraan dari teori ini adalah cahayagelombang elektromagnetik. adalah

Fisika teoretis hanyalah merupakan salah satu bagian penting fisika; bagian lainnya ialah fisika eksperimental dan fisika matematis. Perbedaan antara fisika teoretis dan fisika matematis ialah bahwa fisika matematis menemukan kekerasan matematis yang diperlukan dalam matematika untuk menjadi lebih penting daripada kontak dengan percobaan dan pengamatan.
Daftar isi
 Teori mainstream
Teori Mainstream (kadang-kadang disebut sebagai teori sentral) merupakan kumpulan pandangan faktual dan ilmiah dan memiliki kualitas ilmiah lazim dari tes keterulangan, konsistensi dengan sains dan percobaan berkedudukan kuat yang ada. Beberapa contoh teori fisika mainstream ialah:
 Teori yang diusulkan
Teori fisika yang diusulkan secara relatif merupakan teori baru yang menguraikan dengan studi fisika yang termasuk pendekatan ilmiah, berarti untuk menentukan validitas model dan tipe baru pemikiran yang digunakan untuk mencapai teori. Teori yang diusulkan dapat termasuk teori pinggir dalam proses penentuan (dan, kadang-kadang, mendapat penerimaan yang lebih luas). Teori yang diusulkan biasanya tak diuji.
Beberapa contoh teori fisika yang diusulkan ialah:
Teori pinggir
Teori pinggir termasuk tiap area baru usaha ilmiah dalam proses penentuan dan beberapa teori yang diusulkan. Dapat termasuk ilmu spekulatif. Termauk bidang fisika dan teori fisika yang hadir menurut fakta yang diketahui, dan kumpulan perkiraan luar biasa telah dibuat menurut teori itu.
Beberapa teori pinggir mulai menjadi bagian fisika yang diterima luas. Teori pinggir lainnya mengakhiri yang sedang disangkal. Beberapa teori pinggir ialah bentuk protosains dan lainnya pseudosains. Terkadang kepalsuan teori aslinya menimbulkan reformulasi teori.
Beberapa contoh teori fisika pinggir ialah:
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika_teoretis
             http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika

1 komentar:

  1. hei kawan, karena kita ini mahasiswa gundar, tolong ya blognya di kasih link UG, seperti
    - www.gunadarma.ac.id
    - www.studentsite.gunadarma.ac.id dan lain lain
    karna link link tersebut mempengaruhui kriteria penilaian mata kuliah soft skill
    makasi :)

    BalasHapus